ARSITEKTUR TCP/IP
TCP/IP adalah serangkaian protokol dimana setiap protokol
melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan yang mengkomunikasikan
data dari suatu tempat (host) ke tempat lain (host lain). Komunikasi data mirip
dengan percakapan manusia. Manusia dan komputer melakukan komunikasi formal
untuk pertukaran data yang kompleks, dan proses-proses informal untuk tujuan
khusus. Keduanya, baik manusia maupun komputer mengikuti aturan-aturan tertentu
yang memungkinkan para pelaku untuk bertukar informasi dengan cara yang teratur
dan bebas dari kesalahan.
Protokol-protokol dipatuhi untuk membentuk dan mengakhiri
komunikasi dengan sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pesan pun yang
tertinggal dalam keadaan yang tidak diinginkan. Untuk itu karaktersitik pertama
yang perlu diperhatikan adalah bahwa komunikasi yang bebas kesalahan dapat
dicapai hanya dengan mengikuti protokol komunikasi.
Namun pada kenyataannya dalam proses pengiriman data terdapat
beberapa permasalahan yang harus diselesaikan. Permasalahan pertama adalah
bahwa data harus dapat dikirimkan kepada komputer yang tepat, sesuai dengan
tujuannya. Selain itu permasalahan yang muncul adalah ketika komputer tujuan
tidak berada pada wilayah lokal, yaitu pada wilayah yang sangat jauh dimana
kemungkinan terjadinya kerusakan dan hilangnya data sangat besar. Hal lain yang
perlu diperhatikan adalah pada komputer tujuan terdapat lebih dari satu
aplikasi yang menunggu datangnya data.
Secara sederhana, permasalahan yang muncul tersebut dapat
ditangani dengan cara memecahkan data tersebut menjadi beberapa paket data yang
lebih kecil ukurannya. Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan
aturan yang dibuat harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan
aturan yang mengatur masalah komunikasi data ini disebut dengan protokol
komunikasi data yang berupa perangkat lunak yang terdapat pada komputer dan
perangkat komunikasi data lainnya.
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu
lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki
protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah
mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang
dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard
ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi
antara 2 komputer.
Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari
lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup ol eh arsitektur TCP/IP. Adapun
rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah
yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan,
arus, dsb.
Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi
pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga
dapat mengintegralkan mengintegralkan ber bagai jaringan dengan media
fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data
Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur peny aluran data frame-frame
data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya
memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesa lahan dari data yang
ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini
adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk ja ringan Etehernet, AX.25
untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi
antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti
Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas
puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas
untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya
dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah lu
as (worldwide Internet).
Beberapa tugas penting pada lapi san ini adalah:
1. Addressing, yakni
melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada
protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing ) pada jaringan TCP/IP berada
pada level ini (software ), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis
media dan komputer yang digunakan.
2. Routing , yakni
menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang
diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol
(IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless , proses
routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki
kendali terhadap paket yang di kirimkannya untuk bisa mencapai tujuan.
Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam
penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman
data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin
bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adal ah sama dengan informasi
yang dikirimkan pada pengirim.
Untuk
itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
a. Flow Control. Pengiriman data yang telah
dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian
rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan
yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
b. Error Detection. Pengirim dan penerima juga
melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digun akan untuk
memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan
pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data
tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung
kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup
berartii.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan
adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol (UDP). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan
yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection
dan bersifat connection oriented . Sebaliknya pada UDP
yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan
data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable
protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan peny
ederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol
transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat
query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif
terhadap delay seperti video conference . Aplikasi seperti ini dapat
mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti),
namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup
berarti.
Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur
TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan
pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan
ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan.
Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman
e-mail , FTP ( File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP ( Hyper Text
Transfer Protocol ) untuk aplikasi web, NNTP ( Network News Transfer
Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi
pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan
keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
Sekian, semoga
dapat bermanfaat. terimakasih
No comments:
Post a Comment