Sunday, 14 August 2016

Angka / Harga Indek || Statistika1 Faultas Ekonomi

2.1.        Pengertian Angka/Harga Indeks


Angka indeks merupakan ukuran statistik yang menunjukkan perubahan-perubahan dalam suatu variabel atau sekelompok variabel yang berhubungan satu sama lain sehubungan dengan waktu, lokasi geografis atau ciri-ciri lain seperti, penghasilan, pekerjaan dan sebagainya. Serangkaian angka-angka indeks untuk tahun, lokasi yang berbeda-beda dan sebagainya atau kadang juga disebut sebagai deret indeks.

Menurut DR. Winardi, angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik yang terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.

Angka indeks biasanya didefinisikan sebagai perbandingan dari harga, kuantitas, atau nilai (dalam persentase) dari dua periode waktu yang berbeda (kadang-kadang perbandingannya bukan antar waktu, tapi dua tempat dalam satu yang sama). Periode waktu yang menjadi dasar perbandingan dinamakan periode dasar. Sementara periode waktu yang dibandingkan terhadap periode dasar disebut periode given. Dari definisi di atas angka indeks dapat disimpulkan bahwa besaran yang bisa dibandingkan dalam angka indeks bisa berupa kuantitas, harga dan nilai.

2.1.1     Kegunaan Angka Indeks


Angka indeks dapat dipergunakan untuk berbagai pengukuran, seperti: indeks perdagangan, untuk mengukur hasil penjualan barang yang riil (nyata), indeks harga konsumen untuk mengukur taraf hidup daripada penerima pendapatan tetap melalui pengukuran pendapatn nyata, upah nyata dan juga untuk mengukur kekuatan beli uang. 
Selain itu, angka indeks juga mempunyai beberapa kegunaan yang lain, misalnya:

1.    Memudahkan membandingkan dan menganalisis rangkaian dengan menetapkan suatu periode dasar dan mencakup berbagai kumpulan angka.

2.    Merupakan cara yang mudah untuk mengekspresikan suatu perubahan jumlah dari sekelompok bagian-bagian yang heterogen.

3.    Mengubah data menjadi angka indeks juga memudahkan untuk membandingkan trend dalam suatu rangkaian yang terdiri dari jumlah-jumlah yang sangat besar.

4.    Angka indeks juga merupakan salah satu peralatan statistik yang ditunjuk guna mengembangkan pengetahuan tentang aspek-aspek dari perekonomian.

2.2.        Jenis-jenis Indeks Harga

1.    Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga sekelompok besar barang yang dibeli oleh konsumen.

IHK mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
a)    Memungkinkan konsumen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap tingkat daya beli mereka.
b)    Merupakan salah satu indikator dalam mengetahui tingkat inflasi dan tingkat keberhasilan kegiatan ekonomi.
c)    Menentukan daya beli mata uang tertentu.

2.    Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks harga perdagangan besar berguna untuk mengukur perubahan harga pada dua periode. Yang diukur dalam indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer dan harga yang digunakan adalah harga produsen.

2.3.        Kegunaan Angka Indeks

Angka–angka mengenai harga, baik yang dkumpulkan oleh departemen permerintah, lembaga penyelidik pemerintah maupun swasta atau perusahaan pemerintah maupun swasta, mempunyai arti yang makin penting dengan makin berkembangnya teknik angka – angka indeks.
Kegunaan dari angka indeks itu sendiri sangat banyak, yaitu :
a.    Merupakan petunjuk atau barometer kondisi ekonomi umum
b.    Menggambarkan trend perdagangan
c.    Menggambarkan trend kemakmuran dan kemunduran kehidupan.
d.    Pedoman umum bagi kebijaksanaan penetapan harga dan perencanaan persediaan (stock)
e.    Sebagai deflator

2.3.1     Langkah-langkah penyusunan angka indeks

Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:
a.    Menentukan tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir
Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran
.
b.    Menentukan cara pengambilan data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.

c.    Memilih sumber data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula.
Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen
Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik).
Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.

d.    Memilih tahun dasar (base year)
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai 100.Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan
Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100.
Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan. 

Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:

1)    Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).

2)    Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.

e.    Memilih Metode Penghitungan

Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang.

Ø  Metode tidak tertimbang tidak menggunakan factor penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan faktor penimbang.

Ø  Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.

2.4.        Teknik Menghitung Indeks Harga dan Indeks Kuantitas

a.    Indeks Harga
Indeks harga adalah angka indeks dimana angka yang diperbandingkan adalah harga dari satu macam barang, yaitu perbandingan harga pada waktu yang ingin diketahui indeksnya dengan harga pada waktu dasar.


Keterangan:
IA   : indeks harga yang tidak di timbang
Pn     : harga yang di hitung angka indeksnya
Po     : harga pada tahun dasar

b.    Indeks Jumlah/Kuantitas

Indeks jumlah adalah angka indeks dimana angka yang diperbandingkan adalah jumlah dari satu macam barang, yaitu perbandingan jumlah pada waktu yang ingin diketahui indeksnya dengan jumlah pada waktu dasar.
Keterangan:

IA  : Indeks kuantitas yang tidak di timbang
Qn   : kuantitas yang akan di hitung angka indeksnya
Qo   : kuantitas pada tahun dasar

c.    Indeks Nilai
Indeks nilai adalah angka indeks dimana angka yang diperbandingkan adalah nilai dari satu macam barang, yaitu perbandingan nilai pada waktu yang ingin diketahui indeksnya dengan nilai pada waktu dasar.
Keterangan:

IA  : angka indeks nilai
Vn   : nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo  : nilai pada tahun dasar

2.5.        Metode-metode yang digunakan dalam Angka Indeks

Metode yang digunakan dalam penghitungan angka indeks adalah sebagai berikut :
1.    Metode Agregatif Sederhana
Angka indeks tertimbang dengan menggunakan cara metode agregatif sederhana dihitung dengan rumus seperti berikut.
Keterangan :

IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angkanya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang.

2.    Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres merupakan angka indeks yang ditimbang dengan memperhatikan faktor-faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).



3.    Metode Paasche
Angka indeks Paasche merupakan angka indeks yang tertimbang dengan memperhatikan faktor penimbang kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya (Qn).

Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche memiliki kelemahan, antara lain :
ð  Angka indeks Laspeyres memiliki kelemahan yaitu hasil perhitungan yang lebih besar atau over estimate, hal ini karena pada umumnya harga barang akan cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta akan mengalami penurunan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya Qo akan lebih besar dibandingkan dengan Qn.

ð  Angka indeks Paasche memiliki kelemahan yaitu hasil perhitungan yang cenderung lebih rendah atau under estimate, hal ini karena dengan naiknya harga suatu barang dapat menyebabkan permintaan menjadi turun, sehingga Qn akan lebih kecil dibandingkan Qo. Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan cara mengintegrasikan angka indeksnya tersebut, yaitu dengan menggunakan suatu cara metode angka indeks Drobisch and Bowley.

4.    Metode Drobisch and Bowley
Angka indeks yang tertimbang dengan menggunakan metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan :



5.    Metode Marshal Edgewarth
Perhitungan metode Masrshal Edgewarth adalah dengan angka indeks ditimbang dihitung dengan menggabungkan kuantitas tahun dasar serta kuantitas tahun n, lalu dikali dengan harga pada tahun dasar atau pada tahun n.



No comments:

Post a Comment